MUHAMMAD
RIZAL
(
10 ) X- 7
SMA
NEGERI 5 BALIKPAPAN
ALAT - ALAT OPTIK
Mata
Salah satu alat optik
alamiah yang merupakan salah satu anugerah dari Sang Pencipta adalah mata. Di
dalam mata terdapat lensa kristalin yang terbuat dari bahan bening, berserat,
dan kenyal. Lensa kristalin atau lensa mata berfungsi mengatur pembiasan yang
disebabkan oleh cairan di depan lensa. Cairan ini dinamakan aqueous
humor. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil.
Bagian-bagian mata
Cahaya yang masuk ke
mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang mata yang disebut retina.
Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan disampaikan
ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberikan
kesan melihat benda kepada mata. Jadi, mata dapat melihat objek dengan jelas
apabila bayangan benda (bayangan nyata) terbentuk tepat di retina.
Lensa mata merupakan
lensa yang kenyal dan fleksibel yang dapat menyesuaikan dengan objek yang
dilihat. Karena bayangan benda harus selalu difokuskan tepat di retina, lensa
mata selalu berubah-ubah untuk menyesuaikan objek yang dilihat. Kemampuan mata
untuk menyesuaikan diri terhadap objek yang dilihat dinamakan daya akomodasi
mata.
daya akomodasi mata
Saat mata melihat
objek yang dekat, lensa mata akan berakomodasi menjadi lebih cembung agar
bayangan yang terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya, saat melihat objek
yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih pipih untuk memfokuskan bayangan tepat
di retina.
Titik terdekat yang
mampu dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik dekat mata (punctum
proximum/PP). Pada saat melihat benda yang berada di titik dekatnya, mata
dikatakan berakomodasi maksimum. Titik dekat mata disebut juga dengan jarak
baca normal karena jarak yang lebih dekat dari jarak ini tidak nyaman digunakan
untuk membaca dan mata akan terasa lelah. Jarak baca normal atau titik dekat
mata adalah sekitar 25 cm.
Adapun, titik terjauh
yang dapat dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik jauh mata (punctum
remotum/PR). Pada saat melihat benda yang berada di titik jauhnya, mata berada
dalam kondisi tidak berakomodasi. Jarak titik jauh mata normal adalah di titik
tak hingga (~).
Rabun Jauh dan Cara
Memperbaikinya
Orang yang menderita
rabun jauh atau miopi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang jauh tapi
tetap mampu melihat dengan jelas objek di titik dekatnya (pada jarak 25 cm).
titik jauh mata orang yang menderita rabun jauh berada pada jarak tertentu
(mata normal memiliki titik jauh tak berhingga).
Rabun jauh dapat
diperbaiki dengan menggunakan lensa divergen yang bersifat menyebarkan
(memencarkan) sinar. Lensa divergen atau lensa cekung atau lensa negatif dapat
membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.
miopi dikoreksi
menggunakan lensa negatif
Jarak fokus lensa dan
kuat lensa yang digunakan untuk memperbaiki mata yang mengalami rabun jauh
dapat ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis dan rumus kuat lensa.
Di sini jarak s adalah jarak tak hingga (titik
jauh mata normal), dan s’adalah titik jauh mata (PR). Prinsip
dasarnya adalah lensa negatif digunakan untuk memindahkan (memajukan) objek
pada jarak tak hingga agar menjadi bayangan di titik jauh mata tersebut
sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas.
Sesuai perjanjian
tanda, agar dapat melihat benda pada jarak tak hingga (s = ∞), dan bayangan di
depan lensa bertanda negatif (s’ = - PR) sehingga diperoleh fokus lensa
kacamata (f) yang digunakan yaitu:
diperoleh 1
Dan kekuatan lensa
kacamata (P) yang digunakan adalah :
atau 2
Keterangan
: f dan PR dalam satuan cm, P dalam dioptri
Rabun Dekat dan Cara Memperbaikinya
Orang yang menderita
rabun dekat atau hipermetropi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang
terletak di titik dekatnya tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek yang
jauh (tak hingga). Titik dekat mata orang yang menderita rabun dekat lebih jauh
dari jarak baca normal (PP > 25 cm).
Cacat mata
hipermetropi dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa konvergen yang bersifat
mengumpulkan sinar. Lensa konvergen atau lensa cembung atau lensa positif dapat
membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.
hipermetropi dikoreksi
menggunakan lensa positif
Jarak fokus lensa dan
kuat lensa yang digunakan untuk memperbaiki mata yang mengalami hipermetropi
dapat ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis dan rumus kuat lensa.
Di sini jarak s adalah jarak titik dekat mata
normal (25 cm), dan s’adalah titik dekat mata (PP). Prinsip
dasarnya adalah lensa positif digunakan untuk memindahkan (memundurkan) objek
pada jarak baca normal menjadi bayangan di titik dekat mata tersebut sehingga
mata dapat melihat objek dengan jelas.
Mata
tua (presbiopi)
Mata tua
tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda
pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut
usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser.
Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap
(cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja
seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti
halnya pada kacamata hipermetropi.
Astigmatisma
(mata silindris)
Astigmatisma
disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan
lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda
yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan
sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang
horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris.
Mikroskop
Mikroskop adalah
alat optik untuk mengamati benda-benda yang sangat kecil. Mikroskop sederhana
terdiri atas dua buah lensa positif (cembung). Lensa positif yang berdekatan
dengan mata disebut lensa okuler. Lensa ini berfungsi sebagai lup. Lensa
positif yang berdekatan dengan benda disebut lensa objektif. Jarak titik api
lensa objektif lebih kecil dari pada jarak titik api lensa okuler.
Benda yang akan
diamati diletakkan diantara F dan 2F dari lensa objektif. Bayangan yang
dihasilkan bersifat nyata, diperbesar dan terbalik. Bayangan ini akan menjadi
benda bagi lensa okuler. Sifat bayangan yang dihasilkan lensa okuler adalah
maya, diperbesar, dan terbalik dari pertama.
Perbesaran bayangan
yang dihasilkan dengan menggunakan lup yang hanya menggunakan sebuah lensa
cembung kurang maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan perbesaran yang lebih
besar diperlukan susunan alat optik yang lebih baik. Perbesaran yang lebih
besar dapat diperoleh dengan membuat susunan dua buah lensa cembung. Susunan
alat optik ini dinamakan mikroskop yang dapat menghasilkan perbesaran sampai
lebih dari 20 kali.
Dasar
kerja mikroskop
Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digeser-geser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi.
Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digeser-geser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi.
Sebuah mikroskop
terdiri atas dua buah lensa cembung (lensa positif). lensa yang dekat dengan
objek (benda) dinamakan lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat mata
dinamakan lensa okuler. Jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus
lensa objektif.
mikroskop dan
bagian-bagiannya
pembentukan bayangan
pada mikroskop
Objek yang ingin
diamati diletakkan di depan lensa objektif di antara titik Fob dan
2Fob. Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif adalahI1 yang
berada di belakang lensa objektif dan di depan lensa okuler. Bayangan ini
bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan I1akan
menjadi benda bagi lensa okuler dan terletak di depan lensa okuler antara pusat
optik O dan titik fokus okuler Fok. Di sini lensa okuler
akan berfungsi sebagai lup dan akan terbentuk bayangan akhirI2 di
depan lensa okuler. Bayangan akhir I2 yang
terbentuk bersifat maya, diperbesar, dan terbalik terhadap objek semula.
Perbesaran yang
dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari perbesaran lensa objektif dan
perbesaran lensa okuler. Perbesaran lensa objektif mikroskop adalah
Dimana Pob adalah
perbesaran lensa objektif, s’ob adalah jarak
bayangan lensa objektif dan sob adalah jarak objek
di depan lensa objektif.
Adapun perbesaran
lensa okuler mikroskop sama dengan perbesaran lup, yaitu sebagai berikut.
untuk mata
berakomodasi maksimum
untuk mata tidak
berakomodasi
Dimana Pok adalah
perbesaran lensa okuler, sn adalah jarak titik
dekat mata (untuk mata normal sn = 25 cm),
dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.
Perbesaran total
mikroskop adalah hasil kali perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa
okuler. Jadi,
P = Pob × Pok
Hal-hal penting yang
perlu diketahui berkaitan dengan mikroskop:
(1) jarak antara lensa objektif dan lensa okuler disebut
juga panjang tabung (d). panjang tabung sama dengan penjumlahan jarak
bayangan yang dibentuk lensa objektif (s’ob) dengan jarak
benda (bayangan pertama) ke lensa okuler (sok).
d = s’ob + sok
(2) menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum
berarti letak bayangan akhir berada di titik dekat mata di depan lensa okuler.
Jadi, dapat dituliskan
s’ok = −sn
(3) menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi
berarti jarak benda di depan lensa okuler (sok ) berada
tepat di titik fokus lensa okuler (fok). Jadi, dapat
dituliskan
sok = fok
0 comments:
Post a Comment